Kamis, 12 Agustus 2010

KEWIRAUSAHAAN

I. PERSPEKTIF HISTORIS PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Tidak ada bisnis yang menjadi besar secara langsung hanya dengan disertai visi, kemampuan mengelola dari perspektif kewirausahaan , perkembangan usaha dientaskan oleh tangan- tangan dingin pebisnis unggul secara konsisten, persisten dan pantang menyerah dalam mengahdapai situasi sulit , dan menjalankan rencana dengan penuh determinasi agar tercapainya tujuan visioner yang dicita-citakan . Faktor pendukung keberhasilan bisnis yang dikelola antara lain kemampuan berinovasi , keberanian mengambil resiko,kemampuan berwira usaha dalam arti kemampuan dalam pengambilan resiko, berinovasi, menerapkan sistematika kerja yang keras .


II. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Karakteristiknya dapat dilihat dari locus of control atau pengendalian diri atas dimensi internal dan eksternal. Dan itu akan menentukan bagaimana seseorang wirausaha mengelola usahanya. Pengaruh eksternal adalah kekuatan lingkungan luar perusahaan yang sangat dominan. Keberhasilan semata karena kemujuran , bisnis yang dilakukan karena keharusan dari apa yang dibaca dan pengaruh anggota keluarga lebih menentukan keberhasilan.
Pengaruh internal anatara lain keyakinan bahwa keputusan harus diambil oleh diri sendiri, kemauan untuk mencoba yang baru walaupun ada kekhawatiran berat nya konsekwensi yang akan diterima, kepuasan akan keberhasilan pekerjaan, dan berupaya segera memperoleh sesuatu yang diinginkan.
Dimensi internal dan ekternal tidaklah menjadi patokan sesorang akan berhasil , kombinasi yang optimal diantaranya dapat membantu pengelolaan usaha dengan berhasil. Pengendalian diri , kebebasan , kemauan untuk mengambil resiko, dan kebutuhan akan berprestasi merupakan karakteristik lain dari seseorang wirausaha.






III. LANDASAN TEORY LAINNYA
Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah kemampuan sesorang yang diterapkan pada kreativitas dan keinovasian yang menjadi dasar dalam memenuhi kebutuhan dan melihat peluang yang ada untuk mencapai kesuksesan. Kewirausahaan mempunyai arti penting. Yaitu :
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.
• Mendorong inovasi
• Menciptakan teknologi baru (baik produk maupun jasa )
Wirausaha berperan sebagai inovator (penemu) dan planner ( perencana ). Sebagai inovator wirausaha menemukan dan menciptakan hal baru seperti produk, jasa, teknologi, ide-ide maupun organisasi usaha baru. Sedangkan sebagai planner , wirausaha berperan merancang usaha-usaha strategI , ide-ide, organisasi baru yang ingin dicapai untuk mencadi kesuksesan.
Sekarang ini , banyak orang yang tidak berminat (tertarik) untuk berwira usaha disebabkan oleh adanya ketidakpastian dalam usaha ( untung dan rugi) dan resiko yang dihadapi dianggap terlalu sulit.

FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA
• Adanya kemauan dan kemampuan
• Adanya tekad yang kuat dan bekerja kersa
• Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN BERWIRAUSAHA
Keberhasilan atau kegagalan berwirausaha tergantung pada kemampuan pribadi seseorang itu sendiri. Hal-hal yang menyebabkan kegagalan :
• Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha.
• Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, memvisualisasikan usaha, mengoordinasikan, mengelola sumber daya manusia, dan mengintegretasikan operasi perusahaan.
• Kurang dapat mengelola keuangan. Kekeliruan dalam pemeliharaan alairan kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusaah tidak lancar.
• Gagal dalam perencanaan. Perencanaaan adalah titik awal dalam suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan makaa akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
• Lokasi yang kurang memadai. Lokasi tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karen akurang efisien.
• Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas.
• Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
• Ketidakmampuandalam melakukan peralihan / transisi kewirausahaan. Keberhasilan hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

SESEORANG MUNDUR DARI KEWIRAUSAHAAN :
 Pendapatan yang tidak menentu
 Kerugian akibat hilangnya modal investasi
 Perlu kerja kersa dan waktu yang lama
 Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya telah berhasil.

KEGAGALAN JUGA DAPAT DITIMBULKAN ;
Akibat adanaya dasar kelemahan yang bersumber pada sifat pribadi yang penuh ragu dan kehidupan tanpa pedoman maupun orientasi yang tegas. Yaitu ;
 Suka meremehkan mutu .
 Suka menerobos atau mengambil jalan pintas .
 Tidak memiliki kepercayaan diri .
 Tidak berdisiplin .
 Suka mengabaikan tanggung jawab.

KEUNTUNGAN BERWIRA USAHA
a. Otonomi, adanya kebebasan untuk menjadikan seseoarng itu bos.
b. Tantangan awal dan perasaan motiv berprestasi.
c. Kontrol finansial, kebebasan dalam mengelola keuangan .

KERUGIAN BERWIRAUSAHA
a. Pengorbanan personal. Tak ada waktu untuk keluarga maupun berekreasi karena semua waktu digunakan untuk berbisnis.
b. Beban tanggung jawab. Harus dapat mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran , kuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan.
c. Kecil nya margin keuntungan dan besar nya kemungkinan kegagalan .
Kewirausahaan diawali denagn adanya inovasi yang dipacu oleh faktor pribadi dan lingkungan . faktor pribadi yang mempengaruhi, antara lain : pengendalian diri, pendidikan, pengalaman, komitmen, visi, keberanian mengambil resiko dan usia. Sedangkan faktor lingkunagn dalah sosiologi organisasi, keluarga, peluang, model peran , pesaing, investor dan kebijakan pemerintah.
Kewirausahaan berkembang melalui tiga proses :
1). Proses imitasi dan duplikasi
2). Proses duplikasi dan pengembangan
3). Proses menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Beberapa langkah untuk menjadi wirausaha yang sukses.
a) Adanya visi dan tujuan yang jelas
b) Ketersediaan untuk mengambil resiko uang dan waktu
c) Perencanaan yang terorganisir
d) Kerja keras sesuai dengan tingkat kepentingan
e) Pengembangan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok dan lainnya
f) Tanggung jawab terhadap keberhasilan ataupun kegagalan.

PENTING NYA KUALITAS BAGI PERUSAHAAN

A. PENGERTIAN KUALITAS
Ada beberapa pengertian kualitas menurut para tokoh :
•Juran (1962) . Kualitas adalah kesesuaian / kesetaraan dengan manfaat.
•Crosby (1979) . Kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi: availability, delivery, reliability, maintainability, dan cost effectiveness.
•Deming (1982) , Kualitas harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan customer sekarang dan dimasa datang.
•Feigenbaum (1991) , Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yg meliputi marketing, engineering, manifacturing, dan maintenance, dimana product dan jasa tsb dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan (customer).
•Scherkenbach (1991) , Kualitas ditentukan oleh customer dan mereka menginginkan produk dan jasa tsb sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertentu yg menunjukan nilai produk tersebut.
•Elliot (1993) , Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat, atau sering dikatakan “sesuai dengan tujuan”
•Goetch dan Davis (1995) , Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan
•SNI 19-8402-1991 , Kualitas adalah semua ciri dan karakteristik produk atau jasa yg kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yg dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sbg spec yg tercantum dlm kontrak maupun kriteria2 yg harus didefinisikan terlebih dahulu.

Kualitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan suatu produk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga dengan demikian perusahaan yang
Perusahaan yang bergerak di sektor barang menghasilkan produk nyata yang berwujud sedangkan di sektor jasa menghasilkan produk yang merupakan pelayanan. Dengan demikian kegiatan ekonomi yang biasanya menghasilkan sesuatu yang wujudnya tidak nyata seperti pendidikan, hiburan, transportasi, administrasi, layanan keuangan, kesehatan disebut kegiatan di sektor jasa. Namun sekarang ini kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari barang maupun jasa yang biasanya dikenal dengan istilah mix service. Akan tetapi apapun jenis produk yang dihasilkan perusahaan, harus memfokuskan pada kualitas karena bagi konsumen, produk yang berkualitas akan memberikan kepuasan sehingga kepercayaan untuk mengkonsumsi produk tersebut akan terus menjadikan loyalitas para konsumen akan produk tersebut Kualitas dapat didefinisikan sebagai kecocokan atau melebihi kebutuhan konsumen akan penggunaan produk .

Beberapa alasan mengapa kualitas penting bagi perusahaan:
1.Meningkatkan reputasi perusahaan
2.Menurunkan biaya
3.Meningkatkan pangsa pasar.
4.Dampak internasional (ISO 9000)
5.Produk / Jasa dikenal publik
6.Kualitas / produk dapat dirasakan

Prinsip Management Kualitas
1. Kepemimpinan (Leadership)
a. Pemimpin menyusun tujuan dan arah perusahaan (perlu perubahan / perbaikan)
b. Memberdayakan seluruh karyawan untuk berorientasi pada kualitas
c. Mendorong semua pihak untuk terlibat dalam continues improvement
d. Controling atas pelaksanaan
2. Customer (Pelanggan) , Harus jelas pelanggan nya
3. Pendekatan berdasar Fakta , Pengambilan keputusan harus berdasarkan analisa data dan informasi yang akurat.
4. Keterlibatan semua pihak, Semua pihak harus terlibat: Pimpinan, karyawan, dll.
5. Pendekatan proses , Hubungan antara kegiatan dan prosesnya dikelola dalam suatu system yg baik.
6. Continues Improvement , Perbaikan yang terus menerus merupakan sasaran organisasi.

Dua Elemen Pokok Dalam Manajemen Kualitas: Jaminan Kualitas dan Pemecahan Masalah.


Untuk itu perusahaan harus tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan dan menterjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan itu kedalam produknya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain nya. Dimana Manajemen Kualitas itu dibutuhkan, karena Manajemen kualitas adalah sarana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan pelanggan dan usaha apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Pada Umum nya, jaminan kualitas adalah aktivitas yang difokuskan pada Q, sedang manajemen kualitas difokuskan pada QCDSE. Dengan kata lain, manajemen kualitas mencakup juga jaminan kualitas.
Quality assurance: Tindakan untuk menjamin bahwa produk yang dijanjikan akan dikirim ke pelanggan dalam keadaan 100% memuaskan.
Quality management: Sistem dan tindakan untuk mencapai keberhasilan manajemen secara efisien dengan meyakinkan bahwa produk yang dijanjikan akan diproduksi secara ekonomis.
Dalam Quality Management (manajemen kualitas) terdapat dua elemen pokok yaitu :
1. Jaminan Kualitas ( dikontrol tiap hari)
Untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan diatas tingkat tertentu.
Kualitas yang dibutuhkan oleh pelanggan akan dipastikan pada tahap-tahap memperoleh bahan baku, pembuatan, penerimaan order/penjualan, logistic, penggunaan oleh pelanggan dan pembuangan.
2. Penyelesaian Masalah
Untuk meningkatkan kualitas semua pekerjaan.
Identifikasi kebutuhan pelanggan, perencanaan/desain, pengembangan produk baru, peningkatan pekerjaan termasuk dalam proses produksi, dan kesungguhan merespon komplain/keluhan.

Quality Function Deployment (QFD)
Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang “apa yang diinginkan konsumen” agar dapat memahami dan melaksanakannya. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa). Ada enam langkah dasar untuk membuat rumah kualitas yaitu:
a. Identifikasi keinginan konsumen.
b. Identifikasi bagaimana produk akan memuaskan keinginan konsumen.
c. Hubungkan langkah 1 dan 2.
d. Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam perusahaan pada konsep bagaimana pada perusahaan.
e. Kembangkan tingkatan kepentingan.
f. Evaluasi produk pesaing.



Biaya Kualitas
1. Biaya utk menghasilkan produk berkualitas (Cost of Achieving good quality)
Biaya yg dikeluarkan perusahaan untuk membuat produk yg berkualitas sesuai dengan keinginan pelanggan, yaitu :
a) Prevention Cost (Biaya pencegahan) , Biaya yang terkait dengan pengurangan komponen atau jasa yang rusak, contoh:
 Quality Planning Cost (Biaya perencanaan kualitas) , biaya untuk perencanaan yg baik
 Production Design Cost (Biaya perancangan produksi) , biaya utk merancang produk shg hasilnya baik.
 Process Cost (Biaya Produksi) , Biaya produksi yg menghasilkan produk yg berkualitas.
 Training Cost , biaya pelatihan karyawan shg mereka dpt bertanggung jawab atas kualitas produk.
 Information cost , biaya survey pelanggan.

b) Appraisal Cost (Biaya penilaian) , Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen dan jasa, contoh:
 Inspection and testing cost , biaya pengujian produk
 Testing equipment cost , biaya pengadaan equipment utk pengetesan produk
 Operator cost , Biaya upah karyawan yg melakukan pengawasan terhadap kualitas produk.
2. Cost of Poor Quality (biaya utk produk Gagal)
Biaya yg dikeluarkan perusahaan karena produk gagal / tidak memenuhi keinginan pelanggan (customer):
a) Internal failure Cost , Biaya yang diakibatkan proses produksi yang menyebabkankerusakan sebelum dikirim ke konsumen, contoh:
 Biaya yg dikeluarkan karna produk harus dibuang (Scrap Cost) , ada biaya untuk membuang produk tersebut.
 Rework Cost , biaya utk memperbaiki produk yang cacat
 Process failure cost , biaya proses yg gagal krn menghasilkan produk yg cacat.
 Down Time process cost , biaya yg ditanggung akibat berhentinya operasi
 Price down-grading cost , biaya yg ditanggung sebagai akibat harga turun.
b) External failure cost , Biaya yg harus dikeluarkan krn menghasilkan produk yg cacat dan produk ini sudah diterima oleh konsumen. Contoh :
 Customer complaint cost , biaya utk memberikan pelayanan / tanggapan atas kegagalan produk.
 Product return cost , Biaya pengembalian produk, biaya transportasi, dsb.
 Warranty claims cost , biaya menangani tuntutan pelanggan terhadap jaminan produk.
 Product Liability Costs , biaya untuk memberikan jaminan atas produk yg dihasilkan.
 Lost of Sales costs , biaya kerugian akibat kegagalan shg produksi menjadi turun.


B. TQM ( TOTAL QUALITY MANAGEMENT )
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang menempatkan mutu sebagai strategi usaha, dengan cara melibatkan seluruh anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan. Yang mana merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis, yang berupaya untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi. TQM merupakan pendekatan yang seharusnya dilakukan organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitasnya.
TQM penting karena keputusan kualitas mempengaruhi setiap keputusan utama dalam manajemen operasional yang dibuat. Konsep ini sebetulnya mengacu pada 14 prinsip dari W. Edwards Deming yang kemudian dikembangkan menjadi enam konsep program TQM yang efektif
Adapun 14 Poin Deming adalah : Membuat tujuan yang konsisten ; Memimpin dalam mempromosikan prubahan ; Membangun kualitas pada produk ; Membangun hubungan jangka panjang berdasarkan kinerja bukan pada harga ; Meningkatkan produk, kualitas, dan jasa secara terus menerus ; Memulai pelatihan ; Menekankan kepemimpinan ; Membuang rasa takut ; Mendobrak batasan antar departemen ; Menghentikan pidato panjang lebar pada pekerja ; Mendukung, membantu, memperbaiki. ; Mendobrak penghalang untuk bangga atas kinerja masing-masing. ; Mendirikan program pendidikan yang kuat dan perbaikan mandiri. ; Menempatkan orang di perusahaan untuk bekerja pada suatu transformasi. Enam konsep program TQM yang efektif adalah:
1. Perbaikan terus menerus, menggunakan model diantaranya:
a. PDCA (Plan Do Check Act) yaitu model dalam melakukan perbaikan terus menerus dengan merencanakan, melakukan, memeriksa , dan melakukan tindakan.
b. Six Sigma atau Kaizen yaitu menjelaskan proses dari suatu perbaikan yang tidak pernah berhenti dengan penetapan pada pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika maupun Jepang.
c. Zero defect yaitu prosrsd produk tanpa cacat yang juga digunakan untuk menjelaskan usaha perbaikan yang terus menerus. Konsep ini banyak diterapkan di Amerika Serikat.
2. Pemberdayaan Karyawan
Adalah memperluas pekerjaan karyawan sehingga tanggung jawab dan kewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah dalam organisasi.
3. Benchmarking
Yaitu pemilihan standar kinerja yang mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktifitas.
4. Just in Time (JIT) . JIT berkaitan dengan tiga hal yaitu: memangkas biaya kualitas, JIT meningkatkan kualitas , Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta system JIT yang lebih baik dan mudah digunakan.
5. Konsep Taguchi
Dalam konsep ini disediakan tiga hal yang bertujuan memperbaikai kualitas produk dan proses yaitu: Ketangguhan kualitas (quality robustness), Fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF) , Kualitas berorientasi target (target oriented quality) .
6. Pengetahuan mengenai Alat-alat TQM , yang paling umum ada tujuh macam yaitu:
a. Lembar Pengecekan (Check Sheet) Adalah formulir untuk mencatat data.
b. Diagram Sebar (Scatter Diagram) .Menunjukkan hubungan antar-dua perhitungan
c. Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram), digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas.
d. Diagram Pareto (Pareto Chart) , diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting.
e. Diagram Alir (Flow Chart) Adalah diagram balok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau system.
f. Histogram , Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.
g. Statistical Process Control (SPC) , Adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang diproduksi.
Munculnya TQM juga dikarenakan adanya kekurangan atau kesalahan dalam menjalankan bisnis dengan mengunakan pendekatan tradisional. Beberapa kekurangan atau kesalahan tersebut (Fandy, 1995:329), antara lain sebagai berikut:
1. Berfokus pada jangka pendek
2. Cenderung bersifat arogan, tidak berfokus pada pelanggan
3. Memandang rendah kontribusi potensial karyawan
4. Menganggap bahwa mutu yang lebih baik hanya dapat dicapai dengan biaya yang tinggi
5. Mengutamakan bossmanship bukan leadership


C. ISO ( INTERNATIONAL STANDART ORGANIZATION )
Sejak tahun 1987 dikenal sebuah istilah standar kualitas tunggal (Single Quality Standard) oleh ISO (International Standart Organization) yang beranggotakan 91 negara dengan mempublikasikan a series of quality standard. Adapun yang telah ada diantaranya:
1. ISO 9000 yang memfokuskan standar kualitas pada prosedur manajemen, kepemimpinan, dokumentasi secara rinci, instruksi kerja dan pelaporan.
2. ISO 9001 : terdiri dari 2.000 komponen untuk melihat kualitas.
3. ISO 14000 yangg memasukkan unsure standar manajemen lingkungan yang berisi lima elemen dasar yaitu: a. Manajemen lingkungan , b. Auditing , c. Evaluasi kinerja , d. Pelabelan , e. Penaksiran siklus hidup .
Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan standar kualitas tersebut diantaranya adalah: Citra positif dari masyarakat dan mengurangi eksploitasi pada pertanggung jawaban. ; Pendekatan sistimatis yang bagus pada pencegahan terhadap polusimelalui minimisasi dampak ekologi pada produk dan aktifitas ; Memenuhi ketentuan yang berlaku dan kesempatan memeperoleh keunggulan bersaing ; Mengurangi kebutuhan audit yang bermacam-macam.


D. KENDALA PENGEMBANGAN KUALITAS
Suatu masalah yang terjadi SELALU bersumber dari elemen-elemen proses yang terdiri dari: 7M, yaitu:
1. Manpower (tenaga kerja): berkaitan dengan kekurangan dalam pengetahuan (tidak terlatih, tidak berpengalaman) , kekurangan dalam keterampilan dasar yang berkaitan dengan mental dan fisik, kelelahan, stress, ketidakpedulian, dll.
2. Machines (mesin-mesin) dan peralatan: berkaitan dengan tidak ada sistem perawatan preventif terhadap mesin-mesin produksi, termasuk fasilitas dan peralatan lain, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas, tidak dikalibrasi, terlalu complicated, dll.
3. Methods (metode kerja): berkaitan dengan tidak ada prosedur dan metode kerja yang benar, tidak jelas, tidak diketahui, tidak terstandardisasi, tidak cocok, dll.
4. Materials (bahan baku dan bahan penolong): berkaitan dengan ketiadaan spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong yang digunakan, ketidaksesuaian dengan spesifikasi kualitas bahan baku dan bahan penolong yang ditetapkan, ketiadaan penanganan yang efektif terhadap bahan baku dan bahan penolong itu, dll.
5. Mother Nature or Media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak memperhatikan aspek-aspek kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lingkungan kerja yang kondusif, kekurangan dalam lampu penerangan, ventilasi yang buruk, kebisingan yang berlebihan, dll.
6. Motivation (motivasi): berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja yang benar dan profesional (tidak kreatif, bersikap reaktif, tidak mampu bekerjasama dalam tim, dll), yang dalam hal ini disebabkan oleh sistem balas jasa dan penghargaan yang tidak adil kepada tenaga kerja.
7. Money (keuangan): berkaitan dengan ketiadaan dukungan finasial (keuangan) yang mantap guna memperlancar proyek peningkatan kualitas yang akan diterapkan.
Sebagai tindakan pencegahan untuk memunculkan kembali masalah kualitas yang pernah ada diperlukan Standardisasi . Hal ini sesuai dengan konsep pengendalian kualitas total modern (TQM) yang lebih berorientasi pada strategi pencegahan (strategy of prevention), bukan pada strategi pendeteksian saja.
Standardisasi dimaksudkan untuk mencegah masalah yang sama terulang kembali. Terdapat dua alasan melakukan standardisasi, yaitu:
1. Apabila tindakan perbaikan atau solusi masalah itu tidak distandardisasikan, maka terdapat kemungkinan setelah periode waktu tertentu manajemen dan karyawan akan kembali menggunakan cara-cara kerja lama sehingga memunculkan kembali masalah yang telah pernah diselesaikan itu.
2. Apabila tindakan perbaikan atau solusi masalah itu tidak distandardisasikan dan didokumentasikan, maka terdapat kemungkinan setelah periode waktu tertentu apabila terjadi pergantian manajemen dan karyawan akan menggunakan cara-cara kerja yang memunculkan kembali masalah yang telah pernah diselesaikan oleh tim peningkatan kualitas terdahulu itu.

SOLUSI MASALAH KUALITAS YANG EFEKTIF
Salah satu nya dapat menggunakan metodologi Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control), yaitu:
1) DEFINE (D)—Mendefinisikan
Langkah 1. Mendefinisikan Masalah dan Menentukan Tema Perbaikan Kualitas
2) MEASURE (M)—Mengukur
Langkah 2. Verifikasi Pengukuran dan Mencari Semua Penyebab yang Mungkin
3) ANALYZE (A)—Menganalisis
Langkah3. Menganalisis Akar Penyebab Masalah
Langkah 4. Merencanakan Tindakan Perbaikan
4) IMPROVE (I)—Meningkatkan
Langkah 5. Melaksanakan Perbaikan
Langkah 6. Mempelajari Hasil-hasil Perbaikan
5) CONTROL (C )—Mengendalikan
Langkah 7. Menstandardisasikan Solusi dan Praktek-praktek Terbaik
Langkah 8. Membuat Laporan Akhir dan Menentukan (Mendefinisikan) Rencana Perbaikan Kualitas Berikutnya

Rabu, 11 Agustus 2010

“BAYI TABUNG” DALAM PEREKEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI . ( MENCAKUP ETIKA , MORAL , DAN BEBAS NILAI )

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu berkembang dari sebuah pengetahuan yang berasal dari pengalaman orang – orang terdahulu . Ilmu juga merupakan sesuatu yang berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Seiring berjalan nya waktu ilmu dapat memecahkan masalah dan dapat di uji kebenaran nya . Karena ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang telah di uji kebenaran nya. Sedang kan pengetahuan adalah himpunan rasa keingintahuan atau segala sesuatu yang sudah diketahui, selain itu pengetahuan juga bisa timbul karena banyak nya interaksi. Ilmu itu mulai terbagi-bagi menjadi banyak macam nya.
Ilmu yang berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, kedua nya tak dapat dipisah kan. Karena saling mendukung . teknologi berkembang Karena ilmu yang berkembang menjadi lebih baik begitu juga sebalik nya teknologi berkembang karena ilmu juga mengalami perkembangan. Tetapi terkadang teknologi dan ilmu yang berkembang terlalu canggih sehingga tak dapat lagi dibedakan mana ilmu yang mempunyai nilai dan mana yang tidak .


B. PERMASALAHAN
Pada pembahasan kali ini penulis mencoba memaparkan masalah yang terjadi dimasyarakat mengenai ilmu dan perkembangan teknologi , dan pada makalah ini penulis mengangkat tema “Bayi Tabung” dimana pada ilmu yang mengacu pada perkembangan teknoligi , ilmu hampir mengenyampingkan nilai moral dan etika. Oleh karena itu lah penulis ingin mencoba membahas nya sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa ilmu itu bersifat bebas nilai moral atau tidak.
Sehingga tidak lagi membingungkan dimana ilmu dan teknologi berkembang sesuai dengan nilai , aspek moral , agama sehingga kemudian diterima masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN ILMU DAN ETIKA
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) (Jujun S.Suriasumantri, 1992). Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari (Jujun S. Suriasumantri, 1986). Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek (Agus, 1999).
Kembali kepada tiga dasar terbentuknya ilmu penetahuan dalam filsafat ilmu: ontologis, epistemologis, dan aksiologis, maka ilmu-ilmu murni mengembangkan dirinya dalam wilayah dasar ontologis dan epistemologis. Sementara untuk ilmu-ilmu terapan berkembang dalam wilayah dasar aksiologis.
Sedang kan etika adalah Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika juga memandang manusia dari segi dalam. Etika perlu dibedakan dari moral. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia. Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moralyang sebenarnya).
Etika dan Agama
Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasidasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadarindoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:
1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama.
2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.
3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggung singgung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yangsama.
4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yangmengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agamadan pandangan dunia.

Pada akhirnya ilmuan memang tiba pada opsi-opsi: apakah ilmu pengetahuan dan teknologi netral dari segala nilai atau justru batas petualangan dan prospek pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh mengingkari suatu nilai, seperti nilai moral, religius, dan ideologi. Ilmu pengetahuan sudah sangat jauh tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri, sementara teknologi atau ilmu pengetahuan terapan lain terus bergulir mengikuti logika dan perspektifnya sendiri—dalam hal ini tak ada nilai-nilai lain yang diizinkan memberikan kontribusi. Kecemasan tertinggi di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi ketika ilmu kedokteran berhasil menyelesaikan proyek eksperimennya mengembangkan janin dengan metode yang disebut “bayi tabung”.





B. PERAN ISLAM DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua) :
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Yaitu menjadikan nya sebagai standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dikatakan bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). jika suatu aspek iptek telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Pada tahun 1995, Elizabetta, seorang bayi Italia, lahir dari rahim bibinya setelah dua tahun ibunya (bernama Luigi) meninggal. Ovum dan sperma orang tuanya yang asli, ternyata telah disimpan di inkubator. dan kemudian baru dititipkan pada bibinya, Elenna adik Luigi (Kompas, 16/01/1995). Bayi tabung di Barat bisa berjalan walau pun asal usul sperma dan ovumnya bukan dari suami isteri (Hadipermono, 1995). Bioteknologi dapat digunakan untuk mengubah mikroorganisme yang sudah berbahaya, menjadi lebih berbahaya, misalnya mengubah sifat genetik virus influenza hingga mampu membunuh manusia dalam beberapa menit saja (Bakry, 1996). Kloning hewan rintisan Ian Willmut yang sukses menghasilkan domba kloning bernama Dolly, akhir-akhir ini diterapkan pada manusia (human cloning). Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat parah dan berbahaya. Beberapa varian tanaman pangan hasil rekayasa genetika juga diindikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia. Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan, dan perjudian. Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali.
Standar pemanfaatan iptek menurut orang – orang barat adalah manfaat, apakah itu dinamakan pragmatisme atau pun utilitarianisme. Selama sesuatu itu bermanfaat, yakni dapat memuaskan kebutuhan manusia,maka ia dianggap benar dan absah untuk dilaksanakan. Meskipun itu diharamkan dalam ajaran agama.Keberadaan standar manfaat itulah yang dapat menjelaskan, mengapa orang Barat mengaplikasikan iptek secara tidak bermoral, tidak berperikemanusiaan, dan bertentangan dengan nilai agama. Misalnya menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu manusia tak berdosa, memanfaatkan bayi tabung tanpa melihat moralitas (misalnya meletakkan embrio pada ibu pengganti), mengkloning manusia (berarti manusia bereproduksi secara a-seksual, bukan seksual), mengekploitasi alam secara serakah walaupun menimbulkan pencemaran yang berbahaya, dan seterusnya. Karena itu, sudah saatnya standar manfaat yang salah itu dikoreksi dan diganti dengan standar yang benar. Yaitu standar yang bersumber dari pemilik segala ilmu yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang amat mengetahui mana yang secara hakiki bermanfaat bagi manusia, dan mana yang secara hakiki berbahaya bagi manusia.



C. BAYI TABUNG SEBAGAI PERKEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI
Pengertian Bayi Tabung
Bayi tabung atau pembuahan in vitro yaitu sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh wanita. Proses pembuahan dilakukan dalam sebuah tempat khusus sejenis tabung atau cawan petri berisi medium kultur. Tabung tersebut dikondisikan sedemikian rupa sehingga menyerupai tempat pembuahan yang asli yaitu rahim wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh sel sperma dalam sebuah medium cair.
Prosesnya mula-mula dengan melakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja mengalami ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) dengan menggunakan suatu alat khusus Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti dalam rahim. Hasil pembuahan dipelihara beberapa saat dalam tabung tersebut sampai pada suatu saat tertentu akan “ditanam” kembali ke dalam rahim wanita tersebut. Selanjutnya diharapkan embrio akan tumbuh sebagaimana layaknya di dalam rahim wanita dan wanita tersebut akan mengalami kehamilan dan perkembangan selama kehamilan seperti biasa. Ada dua metode dalam proses bayi tabung, yaitu konvensional dan injeksi sperma intra sitoplasma (Intra Cytoplasmic Sperm Injection/ICSI). Dua metode ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang berbeda.
Metode konvensional dilakukan jika berdasarkan pertimbangan medis, sel sperma masih dapat berenang dan membuahi sendiri sel telur. Pada teknik ini pertama dilakukan perangsangan indung telur (superovulasi). Perangsangan berlangsung 5-6 minggu sampai sel telur dianggap cukup matang untuk "dipetik". Selanjutnya, sel telur diambil dengan tuntunan alat ultrasonografi melalui vagina. Ketika sel telur tersebut disimpan dalam inkubator, sperma dikeluarkan, dibersihkan, lalu diambil sekitar 50.000 - 100.000 sperma. Sperma tersebut disebarkan di sekitar sel telur dalam sebuah wadah khusus. Dari sinilah kemungkinan nama bayi tabung berasal, karena pembuahan berlangsung dalam sebuah tabung.
Sel telur yang telah dibuahi, ditandai dengan adanya dua sel inti, segera membelah menjadi embrio. Maksimal empat embrio yang berkembang ditanamkan ke rahim. Proses selanjutnya tak jauh berbeda dengan kehamilan biasa. Tingkat keberhasilan metode ini sekitar 15% dan jika pertimbangan teknis maupun fisiologis tak memungkinkan metode konvensional maka metode ICSI adalah pilihan terakhir.Berbeda cara konvensional, pada ICSI hanya dibutuhkan satu sperma dengan kualitas terbaik. Sperma "jagoan" itu, melalui pipet khusus, akan disuntikkan ke dalam satu sel telur yang juga terbaik. Sel telur dibuahi oleh satu sel sperma yang disuntikkan oleh jarum khusus. Sel sperma tak perlu bersusah payah berenang menembus dinding sel telur. Setelah pembuahan terjadi dan embrio terbentuk, dilakukan "penanaman" dalam rahim. Dengan teknik ini, keberhasilan bayi tabung meningkat menjadi 30 - 40%, terutama pada pasangan usia subur.

Dampak Positif .
Anak adalah dambaan setiap pasangan suami istri (pasutri). Tapi faktanya, tak semua pasutri dapat dengan mudah memperoleh keturunan. Data menunjukkan, 11-15 persen pasutri usia subur mengalami kesulitan untuk memperoleh keturunan, baik karena kurang subur (subfertil) atau tidak subur (infertil). Jadi proses bayi tabung adalah upaya untuk memperoleh keturunan dari pasangan suami istri yang bersangkutan .
Bayi tabung dilakukan untuk membantu kehamilan pada wanita, dilakukan pada kasus infertilisasi yang disebabkan beberapa faktor diantaranya :
 Sumbatan atau kerusakan tuba fallopi ( dapat disebabkan oleh Pelvic Inflammatory Disease)
 Endometriosis
 Faktor infertilisasi laki-laki, termasuk penurunan jumlah sperma dan sumbatan.
 Infertilisasi yang tidak diketahui sebabnya.

Dampak negatif
Terdapat beberapa kendala bagi suami istri yang ingin mengikuti program bayi tabung . Yang utama adalah dana yang tidak kecil. Mulai dari Rp 16,5 juta hingga Rp 54 juta untuk sekali program bayi tabung. Di Amerika pun, tingginya biaya program bayi tabung ($6,000 hingga $7,000), juga dianggap sebagai kendala. Apalagi,mahalnya biaya tersebut belum menjamin keberhasilan program bayi tabung. Padahal, teknologi yang digunakan sudah begitu ‘powerful’, namun hanya 20% saja kemungkinan program ini akan berhasil. Kalaupun berhasil, risiko bayi kembar lebih dari dua terbilang tinggi pada teknik transfer embrio. Padahal, seorang ibu yang hamil kembar dua saja sudah masuk ke ‘area’ rawan. Oleh karena itu, kini transfer blastosis lebih banyak direkomendasikan dokter lantaran kemungkinan kembar lebih dari dua hampir tak ada. Selain itu ,ada beberapa dampak negatif program bayi tabung untuk si ibu. Misalnya, kemungkinan si ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis atau lupus, dan alergi.
Tahap-tahap bayi tabung (In Vitro Fertilisasi) terdiri dari 5 tahap :
Tahap 1 : Stimulasi disebut juga super ovulasi . Ibu diberikan obat-obatan untuk menstimulasi produksi ovum, pada tahap ini produksi ovum bisa lebih dari 1 (satu).
Tahap 2 : Pengambilan Ovum. Benah minor yang disebut Follicular aspiration dilakukan untuk mengambil ovum dari tubuh wanita. Pembedahan dapat dilakukan sebagai pasien rawat jalan. Wanita akan diberikan obat-obatan sehingga pasien tidak merasakan sakit selama prosedur. Prosedur ini menggunakan ultrasound sebagai pemandu penusukan jarum kedalam ovarium melalui vagina. Jarum dihubungkan dengan selang penghisap untuk mengambil ovum beserta cairan. Pasien mungkin merasakan rasa sakit setelah prosedur pembedahan, tetapi biasanya akan hilang dalan sehari. Pada kasus yang jarang terjadi, pengambilan ovum memerlukan tindakan pelvic laparoscopy.
Tahap 3 : Inseminasi dan fertilisasi.. Sperma laki-laki dengan kualitas terbaik disatukan dengan ovum dan ditempatkan dalam suatu wadah yang terkontrol. Pencampuran antara sperma dan ovum disebut inseminasi. Biasanya sperma masuk kedalam ovum (fertilisasi) beberapa jam setelah inseminasi. Bila dokter berpikir bahwa kesempatan fertilasasi tersebut rendah, maka staff laboratorium melakukan injeksi sperma langsung kedalam ovum yang disebut dengan Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI). Banyak program fertilisasi dilakukan ICSI walaupun dalam kondisi normal.


Tahap 4 : Kultur Embrio. Ketika terjadi ovum yang telah terfertilisasi menyatu, kemudian menjadi embrio. Staff laboratorium akan memeriksa kondisi embrio untuk memastikan pertumbuhannya. Dalam 5 hari, embrio telah menjadi beberapa sel yang secara aktif melakukan pembelahan sel.
Tahap 5 : Transfer embrio. Embrio dimasukkan kedalam rahim wanita 3-5 hari setelah pengambilan ovum. Prosedur dilakukan oleh dokter dengan kondisi pasien sadar. Dokter memasukkan embrio menggunakan catheter tipis kedalam vagina pasien, melalui servik dan masuk ke dalam rahim pasien. Jika embrio tertanam pada rahim pasien dan tumbuh normal maka terjadilah kehamilan. Lebih dari satu embrio dapat dimasukkan kedalam rahim pasien secara bersamaan. Embrio yang tidak digunakan dapat dibekukan dan diimplan di waktu yang lain atau sebagai cadangan.

Menurut penelitian mengatakan bahwa Bayi Tabung Tumbuh Lebih Pintar
Penelitian pertama terhadap anak-anak usia delapan tahun dari hasil pembuahan melalui metode intracytoplasmic sperm injection (ICSI), menunjukkan, bahwa mereka rata-rata memiliki tingkat intelegensi yang lebih baik daripada anak-anak hasil reproduksi normal. Hal tersebut menolak anggapan bahwa teknik tersebut tidak seaman metode in vitro vertilization (IVF) standar yang biasa dipakai untuk menghasilkan bayi tabung.



D. HUKUM BAYI TABUNG DILIHAT DARI KACA MATA ETIKA , MORAL , DAN AGAMA

Majelis menetapkan sebagai berikut:
Pertama: Lima perkara berikut ini diharamkan dan terlarang sama sekali, karena dapat mengakibatkan percampuran nasab dan hilangnya hak orang tua serta perkara-perkara lain yang dikecam oleh syariat.
Sperma yang diambil dari pihak lelaki disemaikan kepada indung telur pihak wanita yang bukan istrinya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya. Indung telur yang diambil dari pihak wanita disemaikan kepada sperma yang diambil dari pihak lelaki yang bukan suaminya kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si wanita. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari sepasang suami istri, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim wanita lain yang bersedia mengandung persemaian benih mereka tersebut. Sperma dan indung telur yang disemaikan berasal dari lelaki dan wanita lain kemudian dicangkokkan ke dalam rahim si istri. Sperma dan indung telur yang disemaikan tersebut diambil dari seorang suami dan istrinya, kemudian dicangkokkan ke dalam rahim istrinya yang lain.
Kedua: Dua perkara berikut ini boleh dilakukan jika memang sangat dibutuhkan dan setelah memastikan keamanan dan keselamatan yang harus dilakukan, sebagai berikut: Sperma tersebut diambil dari si suami dan indung telurnya diambil dari istrinya kemudian disemaikan dan dicangkokkan ke dalam rahim istrinya. Sperma si suami diambil kemudian di suntikkan ke dalam saluran rahim istrinya atau langsung ke dalam rahim istrinya untuk disemaikan. Secara umum beberapa perkara yang sangat perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah aurat vital si wanita harus tetap terjaga (tertutup) demikian juga kemungkinan kegagalan proses operasi persemaian sperma dan indung telur itu sangat perlu diperhitungkan. Demikian pula perlu diantisipasi kemungkinan terjadinya pelanggaran amanah dari orang-orang yang lemah iman di rumah-rumah sakit yang dengan sengaja mengganti sperma ataupun indung telur supaya operasi tersebut berhasil demi mendapatkan materi dunia.

1. Teknologi Bayi Tabung
Sidang Komisi A dalam Muktamar ke-29 NU, Desember 1994, memfatwakan haram hukumnya rahim sewaan. Ini sesungguhnya merupakan rangkaian dari fatwa yang telah dikeluarkan NU tidak lama sebelum Muktamar tentang dibolehkannya bayi tabung dengan syarat bibit harus berasal dari suami isteri. Apabila telah berhasil terjadi pembuahan di dalam tabung, maka haram hukumnya sel telur sang isteri yang telah dibuahi oleh sperma sang suami itu dimasukkan ke dalam rahim perempuan siapapun juga selain ke dalam rahim isterinya.


2. Teknologi Tidak Bebas Nilai.
Teknologi tidak dapat dipisahkan dari sains, sehingga biasanya dipakai ungkapan kata-kata sains dan teknologi. Ungkapan Iptek yang biasa dipakai orang tidak begitu kena, oleh karena Ip sebagai singkatan dari ilmu pengetahuan tidak tegas, mestinya ilmu pengetahuan alam. Itulah sebabnya saya tidak habis pikir ada fakultas yang bernama MIPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mengapa tidak dipakai singkatan Ipatek untuk sains dan teknologi? Sains adalah proses penafsiran alam semesta yang dapat dideteksi oleh pancaindera, biasanya dengan bantuan instrumen, yang kemudian penafsiran itu harus diujicoba juga dengan bantuan instrumen. Dengan pernyataan seperti di atas itu kelihatannya menurut apa yang difahami sebagian orang sains itu adalah polos, tanpa nilai. Atau dengan ungkapan yang lebih canggih: sains itu otonom. Polos atau otonom artinya tidak memihak. Padahal dengan tidak mau tahu tentang agama di dalam sains, berarti sudah memihak kepada golongan agnostik itu. Artinya pemahaman bahwa sains itu otonom sebenarnya adalah pernyataan yang palsu.
Karena sains itu tidak bebas nilai, maka teknologi juga tidak bebas nilai. Lagi pula teknologi itu bertolak dari niat manusia yang merancangnya, untuk apa teknologi itu dirancang (designed). Dari segi inipun teknologi tidak bebas nilai.


BAB III
A. KESIMPULAN
B. SARAN

ASEAN & BENTUK KERJASAMA ANTAR NEGARA ASEAN

I. TENTANG ASEAN
1. PEMBENTUKAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima Negara Anggota, yaitu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 8 Januari 1984, Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23 Juli 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Berdasarkan data tahun 2006, kawasan ASEAN memiliki populasi sekitar 560 juta, luas 4,5 juta kilometer persegi, produk domestik bruto hampir US $ 1.100 miliar, dan total perdagangan sekitar US $ 1.400 miliar.

2. PRINSIP UTAMA ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
 Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
 Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
 Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
 Kerjasama efektif antara anggota

3. TUJUAN
Deklarasi ASEAN menyatakan bahwa maksud dan tujuan dari Asosiasi adalah: (1) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan (2) untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara di kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
4. PERKEMBANGAN
Menjelang abad ke-21, ASEAN menyepakati untuk mengembangkan suatu kawasan yang terintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Harapan tersebut dituangkan dalam Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Untuk merealisasikan harapan tersebut, ASEAN mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community) dan target tersebut dipercepat menjadi tahun 2015. Untuk menjadikan ASEAN sebagai Asosiasi yang berdasarkan hukum dan menjadi subyek hukum, telah ditandatangani Piagam ASEAN pada tahun 2007. Setelah diratifikasi oleh 10 negara anggota ASEAN, Piagam ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008.

5. PIAGAM ASEAN
Setelah melalui proses panjang, pada KTT ASEAN ke-13 di Singapura tahun 2007, negara-negara anggota ASEAN telah menandatangani Piagam ASEAN. Setelah melalui proses ratifikasi di masing-masing Negara Anggota, Piagam ASEAN mulai diberlakukan sejak tanggal 15 Desember 2008. Presiden RI telah menandatangani RUU Pengesahan Piagam ASEAN menjadi UU No. 38/2008 pada tanggal 6 November 2008.
Piagam ASEAN terdiri dari Preamble, 13 Bab dan 55 Pasal beserta lampiran-lampirannya yang menegaskan kembali keberlakuan semua nilai, prinsip, peraturan dan tujuan ASEAN seperti yang telah tercantum dalam berbagai perjanjian, deklarasi, konvensi, traktat dan dokumen-dokumen dasar ASEAN lainnya.
Piagam ASEAN mengubah ASEAN dari asosiasi yang bersifat longgar menjadi organisasi yang memiliki legal personality dan berdasarkan aturan-aturan yang jelas , menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi people-oriented organization. Piagam ASEAN mengikat negara-negara anggota dalam melaksanakan berbagai perjanjian yang telah disepakati bersama.
II. BENTUK KERJASAMA ANTAR NEGARA –NEGARA ASEAN
1. KERJASAMA POLITIK KEAMANAN ASEAN
Kerjasama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan dan umumnya di dunia. Kerjasama dalam bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan instrumen politik seperti Kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone Of Peace, Freedom And Neutrality/ ZOPFAN), Traktat Persahabatan dan Kerjasama (Treaty of Amity and Cooperation /TAC in Southeast Asia), dan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ). Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerjasama dalam bidang politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa kerjasama politik dan keamanan:
• Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT);
• Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT);
• Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan;
• Penyelesaian sengketa Laut China Selatan;
• Kerjasama Pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet dan kejahatan ekonomi internasional;
• Kerjasama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan antar parlemen;

2. KERJASAMA EKONOMI ASEAN
Kerjasama ekonomi ditujukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi dengan cara saling membuka perekonomian negara-negara anggota dalam menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Kerjasama ekonomi mencakup kerjasama-kerjasama di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di ASEAN (AFTA).
Beberapa kerjasama ekonomi adalah:
• Kerjasama di sektor industri yang dilakukan melalui Kerjasama Industri ASEAN (ASEAN Industrial Cooperation /AICO);
• Kerjasama di sektor perdagangan dilakukan dengan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) melalui pemberlakuan Tarif Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff - CEPT) antara 5-10% atas dasar produk per produk, baik produk ekspor maupun impor guna menghilangkan kendala perdagangan di antara negara-negara ASEAN;
• Perdagangan Bebas dengan Mitra Wicara (Free Trade Agreement/FTA);
• Kerjasama di sektor jasa yang meliputi kerjasama di sektor transportasi dan telekomunikasi, pariwisata, dan keuangan;
• Kerjasama di sektor komoditi dan sumber daya alam;
• Kerjasama di sub-sektor pertanian dan kehutanan;
• Kerjasama di sektor energi dan mineral;
• Kerjasama di sektor usaha kecil dan menengah; dan
• Kerjasama dalam bidang pembangunan.

3. KERJASAMA FUNGSIONAL ASEAN
Kerjasama fungsional dalam ASEAN mencakup bidang-bidang kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, peningkatan administrasi dan kepegawaian publik.
Beberapa kerjasama fungsional adalah:
• Kerjasama kebudayaan, penerangan, dan pendidikan, yang kegiatan-kegiatannya berbentuk workshop dan simposium di bidang seni dan budaya, ASEAN Culture Week, ASEAN Youth Camp, ASEAN Quiz, pertukaran kunjungan antar seniman ASEAN, pertukaran berita melalui tv, penyiaran berita dan informasi mengenai ASEAN melalui radio-radio
nasional, Student Exchange Programme ASEAN, dan pembentukan ASEAN University Network (AUN).
• Kerjasama pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan;
• Kerjasama kesehatan, ketenagakerjaan, serta kerjasama pembangunan dan kesejahteraan sosial;
• Kerjasama ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup dan bencana alam;
• Kerjasama sumber daya manusia yang mencakup bidang pemajuan wanita, pemuda, penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan obat-obat terlarang (P4GN), pengelolaan Yayasan ASEAN, serta bidang kepegawaian dan administrasi.

4 . HUBUNGAN EKSTERNAL ASEAN
Visi ASEAN 2020 menegaskan ASEAN yang berwawasan ke depan akan memainkan peran penting dalam masyarakat internasional dan memajukan kepentingan bersama ASEAN.
Kerjasama antara Asia Tenggara dan Timur Laut negara telah dipercepat dengan diadakannya pertemuan puncak tahunan antara para pemimpin ASEAN, Cina, Jepang, dan Republik Korea (ROK) dalam proses ASEAN plus Three.
Hubungan ASEAN Plus Three terus diperluas dan diperdalam di bidang dialog dan kerjasama keamanan, kejahatan transnasional, perdagangan dan investasi, lingkungan, keuangan dan moneter, pertanian dan kehutanan, energi, pariwisata, kesehatan, tenaga kerja, budaya dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan teknologi komunikasi, kesejahteraan sosial dan pembangunan, pemuda, dan pembangunan pedesaan dan pemberantasan kemiskinan. Sekarang ini ada tiga belas pertemuan tingkat menteri di bawah kerjasama ASEAN Plus Three.
ASEAN terus mengembangkan hubungan kerjasama dengan Mitra Dialog, yaitu, Australia, Kanada, Cina, Uni Eropa, India, Jepang, Korsel, Selandia Baru, Federasi Rusia, Amerika Serikat, dan United Nations Development Programme. ASEAN juga meningkatkan kerjasama dengan Pakistan di beberapa daerah kepentingan bersama.
Konsisten dengan tekad untuk meningkatkan kerjasama dengan daerah-daerah berkembang lainnya, ASEAN mempertahankan kontak dengan organisasi-organisasi antar-pemerintah, yaitu Organisasi Kerjasama Ekonomi, the Gulf Cooperation Council, the Rio Group, the South Asian Association for Regional Cooperation, the South Pacific Forum, dan juga melalui Asian-African Sub-Regional Organization Conference.
Sebagian besar Negara-negara Anggota ASEAN juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Asia-Europe Meeting (ASEM), dan East Asia-Latin America Forum (EALAF).

5. PEMBEBASAN VISA
Pada tanggal 25 Juli 2006 di Kuala Lumpur ke sepuluh Negara ASEAN telah menandatangani Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN mengenai Pembebasan Visa. Persetujuan ini berfungsi sebagai rujukan bagi Negara-negara anggota ASEAN dalam rangka memberikan kemudahan bagi warganya untuk masuk ke negara anggota ASEAN lainnya dengan ketentuan yang telah disepakati. Pemerintah Indonesia sudah meratifikasi Persetujuan dimaksud pada tanggal 22 Mei 2009 (Keppres 19 tahun 2009).


III . PENGERTIAN AFTA
1. Asean Free Trade Areas
Istilah perdagangan bebas identik dengan adanya hubungan dagang antar negara anggota maupun negara non-anggota. Dalam implementasinya perdagangan bebas harus memperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu mulai dengan meneliti mekanisme perdagangan, prinsip sentral dari keuntungan komparatif (comparative advantage),serta pro dan kontra di bidang tarif dan kuota, serta melihat bagaimana berbagai jenis mata uang (atau valuta asing) diperdagangkan berdasarkan kurs tukar valuta asing. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN, melalui skema CEPT-AFTA.
Sebagai contoh dari keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut, Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand menjual radio ke Indonesia, dan Indonesia melengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit ke Vietnam. Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak dibandingyang dapat diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara – negara ASEAN melalui skema CEPT-AFTA.
Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT) adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam melakukan pedagangan sesama anggota biaya operasional mampu ditekan sehingga akan menguntungkan.

2. Tujuan Pembentukan AFTA
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN. Ole karena itu, penerapan AFTA guna meningkatkan perdagangan antar anggota juga memiliki beberapa persyaratan produk yang harus dipenuhi yaitu
a) Produk yang bersangkutan harus sudah masuk dalam Inclusion List (IL) dari negara eksportir maupun importir.
b) Produk tersebut harus mempunyai program penurunan tarif yang disetujui oleh Dewan AFTA (AFTA Council);
c) Produk tersebut harus memenuhi persyaratan kandungan lokal 40%. Suatu produk dianggap berasal dari negara anggota ASEAN apabila paling sedikit 40% dari kandungan bahan didalamnya berasal dari negara anggota ASEAN.






IV . ASEAN REGIONAL FORUM (ARF)
1. PENGERTIAN ARF
ASEAN Regional Forum (ARF) merupakan suatu forum yang dibentuk oleh ASEAN pada tahun 1994 sebagai suatu wahana bagi dialog dan konsultasi mengenai hal-hal yang terkait dengan politik dan keamanan di kawasan, serta untuk membahas dan menyamakan pandangan antara negara-negara peserta ARF untuk memperkecil ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kawasan. Dalam kaitan tersebut, ASEAN merupakan penggerak utama dalam ARF.
ARF merupakan satu-satunya forum di level pemerintahan yang dihadiri oleh seluruh negara-negara kuat di kawasan Asia Pasifik dan kawasan lain seperti Amerika Serikat, Republik Rakyat China, Jepang, Rusia dan Uni Eropa (UE). ARF menyepakati bawa konsep keamanan menyeluruh (comprehensive security) tidak hanya mencakup aspek-aspek militer dan isu keamanan tradisional namun juga terkait dengan aspek politik, ekonomi, sosial dan isu lainnya seperti isu keamanan nontradisional.

2. Tujuan-tujuan ARF
Sebagai suatu wahana utama dalam mewujudkan tujuan ASEAN dalam menciptakan dan menjaga stabilitas serta keharmonisan kawasan, ARF menetapkan dua tujuan utama yang terdiri atas:
1. Mengembangkan dialog dan konsultasi konstruktif mengenai isu-isu politik dan keamanan yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama, dan
2. Memberikan kontribusi positif dalam berbagai upaya untuk mewujdkan confidence building dan preventive diplomacy di kawasan Asia Pasifik.

3. Kepentingan Indonesia dalam ARF
Melalui ARF, Indonesia dapat:
• Mengembangkan profil internasionalnya melalui peran dan kepemimpinannya dalam ASEAN sebagai penggerak utama dalam ARF.
• Menetapkan agenda dialog dan konsultasi ARF dengan pandangan untuk menjaga dan mengembangkan kepentingan nasionalnya di berbagai isu penting politik dan keamanan.
• Mengarahkan diskusi untuk menjaga kepentingannya melalui antara lain mencegah pembahasan isu-isu sensitif bagi kepentingan nasional.
• Menggalang dukungan dari para peserta ARF bagi keutuhan dan kedaulatan teritorialnya.
• Mendorong komitmen kawasan untuk mengembangkan kerjasama di berbagai isu yang menjadi perhatian bersama seperti perang melawan terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya.
• Memajukan budaya damai, toleransi, dan dialog antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.


V . ISU – ISU EKONOMI ASEAN
1. ASEAN Jadi Contoh Kerja Sama Ekonomi. November 2007
Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN dapat menjadi contoh negara Asia lainnya dalam melakukan kerja sama ekonomi dan peningkatan integrasi regional. "Sektor swasta harus menjadi bagian integral dari usaha ASEAN untuk mewujudkan komunitas ekonomi 2015," , Kerja sama publik dan dan swasta akan menjadi komponen kritik dari empat pilar kerja sama regional dan integrasi. Empat pilar tersebut, infrastruktur, investasi dan perdagangan, uang dan keuangan, dan provisi komoditi publik seperti perlindungan lingungan dan pencegahan penyakit menular.

2. Perjanjian Kerjasama Ekonomi ASEAN-Rusia . Desember 2005
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Rusia, menandatangani suatu perjanjian bilateral mengenai kerjasama pembangunan dan ekonomi .Menurut Kantor Berita Malaysia, Bernama, berdasarkan perjanjian tersebut, ke dua pihak diperkirakan memfasilitasi pertukaran informasi yang berkenaan dengan investasi dan perdagangan, studi gabungan mengenai berbagai masalah ekonomi dan perdagangan, berbagai kegiatan promosi investasi serta partisipasi badan-badan pemerintah dan institusi terkait.
Di antara sektor kerjasama tersebut adalah perusahaan menengah dan kecil, teknologi dan ilmu pengetahuan, energi, penggunaan sumber mineral, transportasi, lingkungan hidup, olah raga dan budaya. Ke dua pihak juga mempercayakan Komisi Kerjasama Gabungan Federasi ASEAN-Rusia untuk mengamati pelaksanaan perjanjian tersebut. Ke dua pihak juga diharapkan membentuk Federasi Dana Finansial Kemitraan Dialog-ASEAN. Perjanjian tersebut dimaksudkan untuk tetap mendukung periode 5 tahun sebelumnya dan kemudian secara otomatis memperpanjang periode lima tahun berikutnya.

3. Asean Sepakati Perjanjian Liberalisasi Tiga Sektor . Desember 2008
Menteri Ekonomi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menandatangani perjanjian kerjasama liberalisasi bidang perdagangan barang, jasa dan investasi untuk mencapai penyatuan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) pada 2015 . Menteri Ekonomi ASEAN bertemu di Singapura dengan agenda utama penendatanganan beberapa kesepakatan dan perjanjian penting sebagai pelaksanaan cetak biru AEC. Perjanjian perdagangan barang ASEAN yang akan ditandatangani merupakan kumpulan dari perjanjian perdagangan barang termasuk program pengurangan atau penghapusan tarif dan non tarif menjelang 2010. "ASEAN Trade in Good Agreement itu juga mencakup revisi aturan asal barang (rules of origin) dan implementasi agenda fasilitasi perdagangan antara lain National Single Window,".
Negara-negara ASEAN juga sepakat untuk mengurangi hambatan investasi menjelang 2010 dalam 3 tahap yang dituangkan dalam ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA). ACIA merupakan revisi dan gabungan dari ASEAN Investment Agreement and International Guarantee Agreements.

4. Korsel-ASEAN Perluas Kerjasama Ekonomi . Juni 2009
Sekjen Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Pemerintah Korea Selatan, telah menyepakati memperluas hubungan ekonomi dan diplomatik yang segera ditetapkan pada pertemuan khusus memperingati 20 tahun kemitraan ASEAN-Korsel.
Kesepakatan perluasan hubungan ini diperoleh setelah Presiden Korsel Lee Myung-bak dan Surin Pitsuwan bertemu langsung. Presiden Lee dan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan mencatat hubungan Korea-ASEAN meningkat secara berkesinambungan selama 20 tahun sejak dialog kemitraan dibentuk pada 1989. Kedua pihak mencatat, kemitraan Korea-ASEAN akan terus berkembang menyusul ditandatanganinya perjanjian perdagangan bebas (FTA) mengenai investasi yang diperkirakan dilakukan di akhir KTT Dua Hari di Korsel di Kepulauan Jeju, Korsel itu.
Surin menyebut penandatanganan perjanjian investasi tidak hanya akan memperluas kerjasama ekonomi kedua pihak, tetapi juga membantu negara-negara tersebut dan dunia. Presiden Korsel meminta perhatian khusus Sekretariat ASEAN bagi dukungan terhadap pelaksanaan berbagai langkah mendorong kerjasama antara Korea dan ASEAN dan Sekjen ASEAN berjanji memberikan dukungan itu. KTT Korea - ASEAN dimulai Senin, menyusul akhir forum bisnis dua hari yang disebut CEO Summit di Jeju

PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Menurut Alter dalam Effendy (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Kombinasi dari istilah sistem, informasi, dan manajemen menjadi kata-kata baru yaitu “Sistem Informasi Manajemen”. Raymond McLeod Jr (1996:54) mengemukakan bahwa SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut Komaruddin dalam Effendy (1989:111) SIM adalah pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberikan eksekutif bantuan informasi yang teat yang memberikan kemudahan bagi proses manajemen.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS mendukung pekerja data, dimana menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan luar organisasi. KWS mendukung para pekerja profesional membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.


2. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan dari berbagai alternative baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu alternatif terbaik guna menjawab masalah atau menyelesaikan konflik (pertentangan). Simon dalam Sudibyo (2001:226) menggolongkan pengambilan keputusan menjadi dua golongan yaitu yang terprogram dan tak-terprogram. Pengambilan keputusan yang terprogram menyangkut masalah yang berstruktur dan berulang sifatnya. Untuk keputusan yang demikian ini, kondisi yang memerlukan pengambilan keputusan dan alternatif yang harus diambil sudah jelas sehingga dapat disusun program atau kegiatan standarnya.
Sedangkan keputusan yang tak-terprogam menyangkut masalah yang kompleks, informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan itu tidak jelas atau mengandung ketidakpastian. Pengambilan keputusan yang seperti ini memerlukan usaha coba-coba (trial and error), dengan mengubah skenario, menambah, mengurangi, atau mengubah informasi tertentu, sehingga diperoleh alternatif yang memuaskan menurut pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dilakukan melalui beberapa tahap. Menurut Mckenna dalam Sudibyo (2001:227), ada tiga tahap dalam pengambilan keputusan, yaitu tahap intelegence, tahap design, dan tahap choice, ketiga tahap tersebut diartikan dengan tahap penemuan masalah, tahap pemahaman masalah, dan tahap pemilihan alternatif
Pandangan terhadap pengambilan keputusan adalah bahwa proses ini merupakan proses penggunaan informasi yang rasional, bukan proses yang emosional, Dalam hal ini, kesukaran-kesukaran dalam pengambilan keputusan dapat dikaitkan kepada:
(a) Informasi yang tidak cukup dan
(b) Maksud dan tujuan yang tidak dispesifikasikan secara jelas.
Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang yang lalu digabungkan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan kesanggupannya untuk mengambil keputusan.




Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan berkisar dari sangat rutin dan baku (terprogram) sampai kompleks (tidak dapat diprogram). Untuk maksud klasifikasi, maka pada dasarnya ada tiga tingkat pengambilan keputusan.
(1) Pengambilan keputusan tingkat strategis
Pengambilan keputusan strategis dicirikan oleh sejumlah besar ketidak pastian dan berorientasi ke masa depan. Keputusan-keputusan ini menetapkan rencana jangka panjang yang akan mempengaruhi keseluruhan organisasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi yang diputuskan itu berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
(2) Pengambilan keputusan tingkat taktis.
Pengambilan keputusan taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Bila pengambilan keputusan strategis sebagian besar mengandung kegiatan perencanaan yang menyeluruh, pengambilan keputusan taktis memerlukan gabungan dari kegiatan perencanaan dan pengawasan.
(3) Pengambilan keputusan tingkat teknis.
Pada tingkat teknis, standar-standar ditentukan dan output bersifat deterministic (sifatnya menentukan). Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses yang dapat menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini lebih ditekankan pada fungsi pengawasan dan sedikit sekali fungsi perencanaan. Pada tingkat ini pengambilan keputusan terprogram dapat dilaksanakan. Dalam banyak organisasi, keputusan-keputusan strategis dan taktis lebih banyak diambil berdasar intuisi, pengalaman dan kemampuan interpretasi, daripada berdasar informasi dari sistem informasi formal.


3. PERAN SIM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan, proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer. Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada prosed pemilihan.
Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan, bahwa suatu database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan, itu sendiri. Oleh karena itu pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).
Komputer hanya dapat dimanfaatkan bila telah dianalisis berdasarkan perbandingan biaya dengan efektifitasnya dan digunakan secara layak. Keunggulan komputer sebagai suatu alat terletak di dalam kemampuannya mengolah data yang banyak dan kompleks serta melakukan perhiturgan-perhitungan yang rumit dalam waktu yang singkat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan orang-orang di dalam manajemen untuk bersikap terbuka dalam menyampaikan masalah-masalah yang ingin dibantu pemecahannya dengan menggunakan komputer.
Jadi Inti dari sistem informasi manajemen adalah penyusunan informasi secara teratur dan sistematik mengikuti struktur organisasi dan digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam lingkup keputusan yang bersifat rutin maka sistem informasi manajemen merupakan alat Bantu yang sangat diperlukan karena informasi yang terolah dengan baik dapat memberi arah pada keputusan yang baik tinggal menambahkan faktor pertimbangan yang perlu dihasilkan oleh pengambil keputusan.

KEAJAIBAN – SUNGAI DIBAWAH LAUT

Berbicara soal keajaiban , setiap orang tahu bahwa keajaiban adalah suatu hal diluar batas pemikiran manusia mengenai bagaimana terjadi nya dan asal mula sesuatu hal . Banyak hal-hal yang dianggap sebagai keajaiban , misalnya saja benda – benda bersejarah yang disusun menjadi 7 keajaiban dunia yang jelas nyata ada nya. Tujuh Keajaiban Dunia itu biasanya lebih cenderung ke Tujuh Keajaiban Dunia Kuno . Namun banyak orang beranggapan ada enam set Keajaiban Dunia antara lain ; Keajaiban Dunia Kuno , Keajaiban Dunia Pertengahan , Keajaiban Dunia Alami , Keajaiban Dunia Bawah Air , Keajaiban Dunia Modern , Dan Keajaiban Dunia Baru .
Keajaiban Dunia Kuno itu berasal dari zaman pertengahan yaitu Colossus Rodos – patung helios yang sangat besar, Yunani (292-280 SM) . Taman Gantung Babilonia , Irak (abad ke 8 SM – 6 SM) . Muasoleum Mausolus , Turki (353-351 SM) . Mercusuar Iskandariyah , Mesir (270 SM) . Piramida Giza , Mesir (2575 – 2465 SM) . Patung Zeus , Yunani (457 SM) . Kuil Artemis , Turki (550 SM) .
Keajaiban Dunia Pertengahan muncul sebagai daftar baru menggantikan yang lama dengan urutan Katakombe Kom el Shoqafa , Colosseum , Tembok Besar China , Hagia Sophia , Menara Miring Pisa , Menara Porselen Nanjing (China) , Stonehenge (Skotlandia) .
Keajaiban Dunia Alami antara lain Grand Canyon , Great Barrier Reef, Pelabuhan Rio De Janeiro , Mount Everest , Northern Lights , Volcano Paricutin , Air Terjun Viktoria . Keajaiban Bawah Air Antara Lain Karang Penghalang Belize , Deep Sea Vents , Kepulauan Galapagos , Karang Penghalang Besar , Danau Baikal , Laut Merah Utara , Palau . Keajaiban Modern Antara Lain Terowongan Channel (Britania Dan Perancis ) , Menara CN (Toronto , Kanada ) , Empire State Building (New York , AS ) , Jembatan Golden Gate (San Francisco , AS) , Dam Itaipu (Brazil Dan Paraguay) , Borobudur Indonesia , Terusan Panama .
Pada tanggal 7 juli 2007 terpilih Tujuh Keajaiban Baru dengan suara terbanyak yaitu Tembok Besar China , Petra , Patung Kristus Penebus , Machu Piccu , Chichen Itza , Colosseum , Taj Mahal , Pyramid Giza .
Temuan baru
Tahu kah kalian bahwa sebenarnya alam dan isi nya juga merupakan keajaiban yang tiada tara oleh Tuhan yang Maha Esa ??? . Banyak hal dari alam yang merupakan bentuk keajaiban , namun terkadang kita menyadari nya terkadang juga tidak . Keajaiban Dunia Bawah laut juga merupakan misteri alam yang tetap menjadi misteri Sang Pencipta .
Hal yang mengejutkan terjadi ketika tersebar nya video tentang penemuan keajaiban seorang penyelam didalam lautan . Ia menemukan sebuah ‘ sungai di bawah laut ‘ dikedalaman laut Cenote Angelita, Meksiko . Dilihat dari judul nya saja sebenarnya sangat mustahil jika ditemukan ada nya sungai dibawah laut, karena kedua nya berasal dari unsure yang sama , yaitu air . namun sekali lagi inilah yang dikatakan keajaiban alam yang jawaban nya Cuma tuhan yang maha esa yang mengetahuinya. Mengenai misteri sungai dibawah laut , disana terdapat sebuah gua. Jika diselami sampai kedalaman 30 meter, maka airnya air segar (tawar), namun jika menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu dapat di lihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan dedaunan yang berguguran didekat sungai itu .







Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Tapi warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran. Secara keseluruhan, tim penyelam yang menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang.


Dikutip dari berbagai sumber

Kontestan Miss Universe di Foto Telanjang Dada




Kontes Miss Universe akan berlangsung seminggu lagi, namun sebelum para kontestan meramaikan berita utama dengan jawaban mereka dalam menghadapi pertanyaan, sesi foto baru untuk pertunjukan ini -dimana beberapa kontestan berpose dengan bertelanjang dada (topless)- cukup mengagetkan.






Pada Hari Senin (9/8), berlokasi di Las Vegas dimana Access Hollywood mendapat kesempatan ekslusif dalam sesi foto tersebut, Miss Trinidad & Tobago, Latoya Woods mengatakan bahwa dia berharap pemotretan ini akan menarik perhatian.

"Ini pasti mengagetkan, tetapi yang terpenting adalah aku nyaman melakukan ini," ungkapnya pada Access. "Ini adalah tubuhku dan aku merasa bebas untuk melakukan hal ini."

Miss USA, Rima Fakih berpose tanpa atasan namun foto tersebut diambil dengan pose dari belakang tubuhnya.

"Mereka memberikan pilihan mana yang membuat kami nyaman dan aku mengatakan pada mereka bahwa aku merasa nyaman dengan keindahan," katanya.

"Aku suka diambil dari belakang, aku tidak ingin difoto dari depan karena berbagai alasan. Aku orang Arab, aku muslim dan aku tidak ingin mengecewakan banyak orang," ungkapnya.

Tubuh para kontestan ditutupi dengan lukisan tubuh (body paint) untuk pemotretan ini.

Miss Jepang, Maiko Itai menggunakan lengannya untuk menutupi bagian tubuhnya.

Sedangkan Miss Haiti, Sarodj Bertin, bersama beberapa kontestan lain memutuskan untuk tidak berpose topless, namun mengenakan bikini dan lukisan tubuh (body paint).